Pencegahan Terjadinya Retak Panas pada Proses Pengecoran Squeeze Benda Tipis Al-Si

Authors

  • Elfendri Elfendri Jurusan Teknik Mesin, Universitas Pasir Pengaraian, Riau

Keywords:

Al-Si, squeeze casting, hot crack.

Abstract

Solidification of molten metal in squeeze casting was done under high pressure condition. It will produce small grains and decrease porosity of product but have high probability of hot crack. Hot crack depend on silicon content, molding and pouring temperature of squeeze cast parameters. The aim of this research is to analize silicon content, melt temperature and mold temperature on hot crack to eliminate this defect on production of thin wall of Al-Si. Hydraulic pressure of 135 MPa is applied to forge molten metal of aluminum-silicon alloys. Mold temperature from 220 to 330 0C, pouring temperature from 665 to 885 0C and silicon content from 0.45 to 6.04 % weight were considered. Hot crack length and cracking index were used to indicate the dimension of hot crack. The increasing of silicon content decreases hot crack length and cracking index of thin wall. The increasing of pouring and mold temperature increases hot crack length and cracking index of thin wall. Combination of the higher silicon content, the lowest melt and mold temperature produced the flawless thin wall squeeze cast of hot crack. Abstract in Bahasa Indonesia: Pengecoran squeeze Al-Si adalah proses pengecoran dimana logam cair Al-Si dibekukan dibawah tekanan tinggi sehingga akan menghasilkan produk dengan butir halus dan menekan jumlah cacat porositas namun cendrung mengalami retak panas. Parameter kandungan silikon Al-Si, temperatur tuang dan cetakan mempengaruhi terjadinya retak panas pada benda cor tipis Al-Si. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kandungan silikon Al-Si, temperatur tuang dan cetakan terhadap terjadinya retak panas pada proses pengecoran squeeze benda tipis Al-Si sehingga tindakan pencegahan bisa dilakukan pada proses produksi. Pengecoran squeeze ini menggunakan penekan hidrolik bertekanan 135 MPa. Temperatur yang dipakai adalah 220, 275 dan 330 0C untuk cetakan dan 665, 775 dan 885 0C untuk logam cair. Kandungan silikon material mengunakan tiga variasi yaitu: 0,45, 3,22 dan 6,04 % berat. Panjang dan indeks retak panas digunakan sebagai indikator terukur retak panas. Peningkatan kandungan silikon akan menurunkan panjang dan indeks retak panas benda cor tipis Al-Si. Peningkatan temperatur tuang dan cetakan akan meningkatkan panjang dan indeks retak panas benda cor tipis Al-Si. Kombinasi temperatur tuang dan cetakan rendah serta komposisi silikon tinggi akan menghasilkan benda cor tipis Al-Si bebas retak panas. Kata kunci: Al-Si, pengecoran squeeze, retak panas.

Downloads

Published

2010-06-18